PENGEMBANGAN
SISTEM PARKIR TERKOMPUTERISASI DENGAN
OTOMATISASI
PEMBIAYAAN DAN PENGGUNAAN RFID SEBAGAI PENGENAL
UNIK
PENGGUNA
ABSTRAKSI
Sistem parkir yang berlaku saat ini
masih bersifat manual dengan menggunakan karcis parkir sebagai bukti parkir kendaraan
dan pembayaran biaya parkir kendaraan dilakukan secara tunai. Sistem parkir
yang demikian memiliki kelemahan antara lain, kurangnya tingkat keamanan dan
dapat menimbulkan praktik korupsi pada petugas parkir. Sistem komputerisasi
parkir sudah banyak berkembang namun sistem parkir yang digunakan,
namun pada saat ini sebagian besar
masih belum menggunakan otomatisasi input id kendaraan dan otomatisasi
pembiayaan.Dalam penelitian ini digunakan teknologi RFID untuk diterapkan dalam
sistem parkir terkomputerisasi sehingga memudahkan dalam hal pengenalan
kendaraan dan otomatisasi pembiayaan parkir.
Dalam sistem ini akan diterapkan
sistem isi ulang untuk pengisian dana untuk pembiayaan parkir.
Kata Kunci : RFID, Parkir,
Komputerisasi
1.
LATAR
BELAKANG
Sistem
parkir yang berlaku saat ini masih bersifat manual dengan menggunakan karcis
parkir sebagai bukti parkir kendaraan dan pembayaran biaya parkir kendaraan
dilakukan secara tunai. Sistem parkir yang demikian memiliki kelemahan antara
lain, kurangnya tingkat keamanan dan dapat menimbulkan praktik korupsi pada
petugas parkir.
Dari permasalahan tersebut, maka
timbul ide untuk membuat suatu sistem komputerisasi parkir yang dapat membantu
pengaturan lahan parkir. Sistem komputerisasi parkir sudah banyak berkembang namun
sistem parkir yang digunakan pada saat ini sebagian besar masih menggunakan
sistem parkir
yang bersifat manual, dalam pengertian
bahwa jika suatu kendaraan akan memasuki areal parkir, maka petugas pada pintu
masuk akan mencatat nomor pelat kendaraan tersebut pada karcis parkir. Kemudian
karcis parkir tersebut akan diberikan kepada pemilik kendaraan apabila telah
membayar biaya parkir secara tunai, lalu kendaraan tersebut sudah dapat
memasuki lahan parkir. Pada saat kendaraan akan keluar dari area parkir, maka
pengemudi kendaraan harus memberikan karcis parkir tersebut kepada petugas pada
pintu keluar sebagai bukti bahwa nomor pelat kendaraan yang tertulis sesuai
dengan nomor pelat kendaraan yang tertulis pada karcis parkir sesuai dengan
nomor pelat kendaraan tersebut. Bila sesuai, maka kendaraan tersebut baru boleh
keluar dari area parkir. Sistem parkir manual tersebut kurang aman dan
efisien.Belakangan berkembang sistem parkir terkomputerisasi yang sudah mampu
mengotomatisasi beberapa tahap proses di atas dengan bantuan komputer dan
perangkat keras lainnya, namun sistem yang ada saat ini belum mengotomatisasi
pada proses input pelat kendaraan dan pembiayaan parkir. Teknologi auto
identifikasi sudah banyak namun saat ini teknologi RFID (Radio Frequency
Identification) merupakan teknologi auto identifikasi yang paling
murah dan maju guna memudahkan penyebaran informasi menjadi lebih cepat dan
akurat. Penerapan teknologi RFID ini yang akan digunakan oleh penulis untuk
diterapkan dalam sistem parkir terkomputerisasi sehingga memudahkan dalam hal
pengenalan kendaraan dan otomatisasi pembiayaan parkir. Dalam sistem ini akan
diterapkan sistem isi ulang untuk pengisian dana untuk pembiayaan parkir.
2. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian yang akan dilakukan adalah
:
ü
Mengatur
dan memudahkan pengelolaan lahan
ü
parkir
ü
Meng-otomatisasi
input pelat kendaraan
ü
Meng-otomatisasi
pembiayaan parkir
ü
Memberikan
fasilitas isi ulang guna kemudahaan
pembiayaan
parkir.
3. TINJAUAN
PUSTAKA DAN LANDASAN
TEORI
Penelitian
yang berjudul Analisis Dan Perancangan Sistem Electronic Toll Collection (ETC)
Berbasis Radio Frequency Identification (Rfid) (Studi Kasus: Jalan Tol
Padaleunyi Bandung), oleh Zakariah. Penelitian ini menggunakan teknologi RFID
sebagai komponen utama proses transaksi di gerbang tol untuk menggantikan
proses transaksi secara manual, namun pada penelitian ini hanyalah sebatas
perancangan belum adanya pembangunan sistem dengan penggunaan teknologi RFID. Want
(2004) dalam penelitiannya mengatakan bahwa RFID bukan hanya sekedar pengganti barcode.
RFID juga memberikan berbagai macam fitur yang tidak diberikan barcode seperti,
keamanan, cara pembacaan yang tidak harus secara langsung. Want mengatakan
bahwa nantinya RFID akan di gunakan secara global sebagai metode identifikasi
otomatis. Pada penelitian Landt (2005) dikatakan bahwa RFID sudah merupakan
bagian yang terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari yang dapat meningkatkan
produktivitas dan kenyamanan. Dikatakan juga bahwa RFID sangat berguna bagi peningkatan
produktivitas industri serta sangat berguna bagi pengembangan perangkat lunak. Nath
(2006) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa RFID merupakan teknologi identifikasi
otomatis yang murah yang dapat diimplementasikan pada sistem atau alat yang
relatif murah. Salah satu masalah di kota-kota besar adalah parkir. Jumlah
kendaraan bertambah pesat, namun tidak ada tempat yang cukup untuk
menampungnya. Itulah mengapa banyak pemilik kendaraan parkir di jalan-jalan
seenaknya tanpa mematuhi aturan yang ada hal ini menyebabkan kemacetan dan
berbagai macam pelanggaran lalu lintas. Untuk mengatasi hal tersebut di atas
maka dibangunlah lahan-lahan parkir untuk menampung kendaraan-kendaraan yang
ada. Lahan parkir tersebut butuh suatu sistem untuk mengatur segala aktivitas yang
terjadi didalamnya. Beberapa persyaratan yang harus ada dalam sistem parkir :
ü
Adanya
kecepatan dalam membaca dan menulis data
ü
Keakuratan
dalam menghitung lama parkir dan jumlah biaya yang harus dibayar
ü
Kemanan
yang baik itu keamanan kendaraan maupun keamanan informasi yang ada .
ü
Database
yang disusun dengan
baik sehingga bisa menghasilkan berbagai jenis laporan yang dibutuhkan
ü
Sistem
parkir yang umum digunakan pada suatu lahan parkir:
ü
Petugas
parkir meng-input plat nomor kendaraan yang masuk melalui pintu masuk parkir
ü
Pemilik
kendaraan mengambil karcis parkir dari printer yang mencetak karcis
parkir
ü
Setelah
pengunjung akan keluar, pengunjung memberikan karcis parkir kepada penjaga pintu
keluar parkir
ü
Petugas
parkir meng-input kembali plat nomor sehingga dihasilkan output data
lama parkir dan biaya parkir (karcis kadang dicetak kembali)
ü
Pembayaran
ongkos parkir kadang dilakukan pada saat masuk ataupun keluar
Dalam
beberapa tahun terakhir ini, sistem identifikasi otomatis (Auto-ID) menjadi sangat
populer dalam berbagai macam industri seperti industri jasa, pembelian dan
distribusi barang, perusahaan manufaktur, dan lain-lain. Label barcode yang
telah hadir dimana-mana merupakan pencetus terjadinya revolusi sistem
identifikasi otomatis. Meskipun barcode sangat murah namun perkembangan
dari barcode ini tersandung dengan kapasitas penyimpanannya yang rendah
dan tidak adanya kemampuan untuk diprogram ulang. Solusi optimal secara teknis
adalah dengan memanfaatkan sebuah silicon chip sebagai media penyimpanan
yang kemudian diadopsi dalam sistem RFID (Finkenzeller, 2003).
Gambar 1. Klasifikasi sistem
identifikasi otomatis
Sejarah
RFID sebenarnya sudah dimulai sejak ditemukannya energi elektromagnetik oleh
Michael Faraday tahun 1840. Di abad yang sama James Clerk Maxwell
memformulasikan sebuah teori propagasi dari radiasi elektromagnetik. Awal abad
ke-20, untuk pertamakalinya manusia dapat menggunakan gelombang radio. Segera
setelah itu yaitu tahun 1920 teknologi radar ditemukan yang digunakan untuk
mendeteksi dan menentukan lokasi sebuah obyek melalui pantulan dari gelombang
radio. RFID adalah sebuah kombinasi dari teknologi gelombang radio dan radar.
Aplikasi awal dari RFID yaitu penggunaan tag identifikasi generasi
pertama digunakan ketika perang dunia ke-2 sebagai program identification of
friend or foe (IFF) yaitu untuk mengidentifikasi pesawat kawan atau musuh. Tag
atau transponder semacam ini masih digunakan oleh pesawat militer
ataupun komersial hingga saat ini. Studi pertama yang meneliti lebih dalam tentang
RFID dilaksanakan oleh Harry Stockman, dengan judul penelitian adalah “Communication
by Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2010 (SNATI 2010) ISSN:
1907-5022 Yogyakarta, 19 Juni 2010 Means of Reflected Power” tahun
1948. Di akhir tahun 1960-an frekuensi radio mulai digunakan untuk
mengidentifikasi dan memantau nuklir dan material yang berbahaya lainnya.
Antara tahun 1970-an dan tahun 1980-an, para pengembang, penemu, perusahaan,
universitas dan pemerintah mulai aktif mengembangkan aplikasi RFID di laboratorium
masing-masing. Dalam kurun waktu tersebut, teknologi RFID mengalami peningkatan
khususnya dalam mengurangi biaya, ukuran, jumlah kebutuhan daya dan jangkauan.
Sebuah paten yang berhubungan dengan singkatan kata RFID diberikan kepada
Charles Walton tahun 1983. Pada tahun 1999 jutaan tag RFID telah digunakan
dalam berbagai macam aplikasi termasuk untuk akses jalan tol, kartu akses
pintu, dan tracking kontainer. Sejak saat itu, standar teknis RFID mulai
muncul bersama-sama dengan berbagai aplikasi baru seperti penggunaan RFID dalam
cabang olahraga atletik. Kemudian teknologi RFID perlahan-lahan mulai
berkembang menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari (Srivastava, 2005). Tag
RFID adalah alat yang dibuat dari IC dan antena yang terintegrasi di
-dalamnya, yang memiliki memori sehingga tag dapat digunakan untuk
menyimpan data. Memori pada tag dibagi menjadi beberapa sel. Ada
beberapa sel yang digunakan untuk menyimpan data read only, misalnya
nomor seri yang unik yang disimpan saat sebuah tag diproduksi. Selain
itu, ada beberapa sel lain yang dapat ditulis dan dibaca secara
berulang(Weinstein, 2005, h.27). Tag RFID ada berbagai macam namun
secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu tag aktif dan tag pasif.
No
|
tag aktif
|
tag pasif
|
1
|
adanya daya sendiri
|
daya didapat dari reader
|
2
|
jarak baca lebih jauh
|
jarak baca dekat
|
3
|
masa hidup tag tergantung
baterai
|
masa hidup tag lebih
panjang
|
4
|
bentuk lebih besar
|
bentuk kecil
|
5
|
harga mahal
|
harga murah
|
Tabel 1. Perbandingan tag
aktif dan tag pasif
(Bearl, 2005)
Mifare,
yang nantinya akan digunakan penulis dalam penelitiannya, adalah salah satu tag
RFID keluaran merk dagang Philips yang merupakan tag yang paling
banyak diaplikasikan di dunia. Lebih dari 1 milyar kartu smartchip dan 10 juta reader
nya dijual.
Gambar
2. Penampangan tag RFID dengan
tipe MF1 IC S50 dan RFID ReaderWriter merk
mifare
Gambar di
atas menunjukkan tag pasif merk Mifare dengan tipe MF1 IC S50 dan alat reader/writer
nya. Pada gambar ditunjukkan arah tanda panah energy dari reader/writer
ke kearah tag karena catu daya tag didapatkan dari reader/writer
nya. Data dengan arah tanda panah bolak-balik karena alat bias membaca dan
menulis ke dalam tag. Adapun alasan penggunaan tag tipe ini
adalah :
1.
transmisi
datanya secara contactless
2.
secara
ekonomis harganya yang lebih murah dibandingkan dengan tag aktif ataupun
tag pasif
tipe
lain
3.
transfer
data hingga 106
Kbit/s
4.
penyimpanan
data yang cukup (1Kbyte)
5.
ketahanan
data hingga 10 tahun
6.
penulisan
data hingga 100.000 kali
4. HIPOTESIS
Pertanyaan
penelitian yang akan diangkat adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana sistem parkir dibangun
untuk membantu pengelolaan parkir pada suatu lahan parkir
2. Bagaimana penggunaan RFID bisa
digunakan guna menggantikan pembiayaan manual pada sistem parkir terkomputerisasi yang sudah
ada
5. METODE PENELITIAN
Bahan penelitian yang digunakan
didapat dari :
1. Studi lapangan melihat sistem
parkir yang ada pada Jogja International hospital
2. Wawancara dengan user sistem
parkir Jogja International Hospital
3. Informasi yang diperoleh dari buku,
artikel
Sedangkan alat penelitiannya meliputi
:
1. Seperangkat komputer yang cukup
untuk menjalankan aplikasi penunjang pembangunan sistem RFID writer/reader
2. Visual basic sebagai editor
pembuatan program
3. MySql sebagai database server
Sebagai
data pendukung untuk menganalisis kebutuhan sistem ini maka telah
dilakukan peninjauan langsung ke lahan-lahan parkir yang ada.
Pada umumnya sistem pengoperasian
parkir ada 2 macam :
1. Sistem
pengoperasian manual, Pada sistem pengoperasian jenis ini pada dasarnya semua
proses dilakukan secara manual, termasuk penulisan nomor pelat kendaraan,
pembayaran dan pemberian karcis. Biaya parkir pada sistem ini biasanya tidak tergantung
pada waktu lama nya parkir.
2. Sistem pengoperasian
terkomputerisasi, Pada sistem pengoperasian sistem ini walaupun beberapa proses
sudah terkomputerisasi namun masih ada proses manual seperti : input pelat
nomor kendaraan, pembayaran parkir manual dengan uang tunai.
Pada
dasarnya komponen sistem parkir terkomputerisasi dengan otomatisasi pembiayaan dengan
menggunakan teknologi RFID meliputi:
1. Sistem pendaftaran id kendaraan dan
pemilik
2. Identifikasi kendaraan otomatis
3. Pembiayaan otomatis biaya parkir
Selain
ketiga komponen di atas adanya komponen yang lain yaitu komponen transaksi, termasuk
di dalam nya perhitungan biaya parkir berdasarkan waktu, laporan jumlah
kendaraan, laporan keuangan, serta login user. Teknologi yang digunakan
dalam sistem ini antara lain :
1. Tag RFID
Tipe tag
yang dipakai dalam sistem ini adalah tipe tag pasif, yaitu catu
dayanya diperoleh dari RFID reader
2. Reader/writer
Merupakan
alat yang digunakan untuk membaca tag ataupun menuliskan data ke dalam tag
tersebut Komponen sistem
pendaftaran id kendaraan merupakan permulaan dari sistem ini dijalankan.
Proses pendaftaran sebagai berikut.
1. Calon pelanggan ke loket
pendaftaran dengan membawa dokumen yang diperlukan yaitu fotocopy salah satu
identitas diri yang masih berlaku seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat
Izin Mengemudi (SIM) ataupun Passport serta Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
2. Calon pelanggan mengisi formulir
yang disediakan sesuai dengan identitas yang ada dan sesuai dengan STNK, selain
itu juga diisi dengan jumlah saldo yang diinginkan untuk diisi dalam tag.
3. Calon pelanggan membayarkan
sejumlah uang yang sesuai dengan yang ditulis pada formulir.
4. Setelah data selesai di input dan
pembayaran diterima calon pelanggan menerima tanda bukti serta tag RFID
yang sudah aktif dan bisa digunakan sesuai dengan identitas calon pelanggan,
identitas kendaraan dan saldo yang dibayarkan
Selain pendaftaran, pada loket
pendaftaran ini
bisa dilakukan reload biaya
parkir yang akan
ditambahkan dengan biaya parkir yang
masih ada.
Jumlah biaya terakhir yang akan
dituliskan pada tag
RFID. Adapun proses nya sebagai
berikut.
1. Pelanggan datang ke loket
pendaftaran dengan membawa tag RFID.
2. Pelanggan membayarkan sejumlah uang
yang akan diisikan ke dalam tag
3. Petugas pada loket pendaftaran
menuliskan saldo yang baru pada tag pelanggan
Gambar 3. Alur Sistem Yang Akan
Dibangun
Komponen
identifikasi kendaraan otomatis dari sistem ini mengacu pada teknologi yang
menentukan id kendaraan sehingga hal tersebut mengakibatkan input otomatis
kepada sistem, walaupun pencocokannya masih dengan cara manual, dibandingkan
pada sistem parkir terkomputerisasi yang lain masih digunakan cara manual
dengan cara mengetik plat nomor kendaraan yang masuk ke gedung parkir.
Identifikasi kendaraan otomatis meliputi tag/kartu yang dilengkapi
dengan nomor identifikasi yang unik secara elektronis yang berisi data plat
nomor, id pemilik kendaraan, serta biaya
parkir yang tersisa. Adapun prosesnya
sebagai berikut.
1. Pada saat kendaraan masuk pengemudi
mengeluarkan dan mendekatkan tag RFID ke reader yang terletak
pada loket masuk
2. Pada saat tag ada dalam
jangkauan reader kemudian reader membaca identitas
kendaraan yang kemudian menjadi input
dalam proses awal sistem parkir ini. Komponen
pembiayaan otomatis juga mengacu pada teknologi RFID yang digunakan. Proses nya
dijelaskan sebagai berikut.
1. Pada saat kendaraan akan keluar
gedung parkir pengemudi mendekatkan tag RFID
pada reader yang terletak pada
loket keluar.
2. Setelah tag ada pada
jangkauan reader kemudian reader membaca identitas kendaraan
sehingga sistem mengetahui waktu parkir dan digunakan guna penghitungan
biaya parkir.
3. Sistem mengurangi saldo pada
pelanggan sesuai dengan biaya parkir.
4. Alat reader/writer kemudian
menuliskan kembali jumlah uang terakhir pada tag.
Beberapa aspek keamanan yang akan
dibahas
sebagai berikut.
1. Kendaraan
Untuk keamanan kendaraan pada lahan parkir
ditempatkan petugas – petugas yang berjaga secara bergantian dibantu dengan ada
nya kamera yang ada pada setiap sudut lahan parkir
2. Kartu / Tag RFID
Untuk pemalsuan ataupun kloning kartu
tidak bisa dilakukan karena salah satu pemilihan teknologi RFID ini dikarenakan
masih sulit nya duplikasi tag RFID.
Apabila tag hilang dapat
diganti dengan tag baru tanpa menghilangkan data yang ada pada tag dikarenakan
data selain ditulis dalam tag juga dicatat dalam basis data.
3. Catu daya
Catu daya merupakan komponen penting yang
menentukan hidup atau matinya sistem parkir ini, karena catu daya merupakan
sumber energi untuk pengoperasian bagi semua peralatan sistem
parkir. Mengingat pentingnya sumber energi
tersebut maka sistem parkir ini harus dilengkapi dengan Uninterruptible
Power System (UPS) dan Stabilizer untuk menjamin kontinuitas
catu daya serta menurunkan variasi tegangan dan variasi frekuensi. Untuk
menentukan kapasitas UPS dan Stabilizer yang digunakan maka perlu
dihitung kebutuhan konsumsi daya dari tiap-tiap peralatan yang terpasang.
4. Pengkabelan
Seluruh kabel harus dipasang
sedemikian rupa sehingga terlindung dari kemungkinan terjadinya kerusakan
mekanis atau kerusakan yang diakibatkan oleh gangguangangguan seperti tertindis
peralatan lain, digigit tikus, dan lain-lain.
Untuk mendapatkan perlindungan yang menyeluruh
terhadap sistem pengkabelan, maka beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti
berikut ini.
1. Untuk keperluan instalasi catu
daya, disyaratkan menggunakan kabel yang telah mendapat sertifikat dari Lembaga
Masalah Kelistrikan (LMK).
2. Kabel yang melintang dilapisi pipa
untuk menghindari tikus.
3. Stabilizer dan UPS harus
dilengkapi dengan grounding.
4. Seluruh jaringan kabel harus
dilengkapi dengan circuit diagram untuk memudahkan penelusuran ketika
melaksanakan pemeliharaan.
Sistem yang akan dibangun mempunyai
batasan
sebagai berikut.
1. Sistem yang akan dibangun hanya menangani
parkir berlangganan saja.
2. Setelah sistem selesai dibangun
maka dilakukan pengujian saja. Sistem akan dicoba apakah berjalan dengan lancar
atau tidak
6. HASIL DAN ANALISIS
Kebutuhan masukan atau input yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dalam pembuatan perangkat lunak ini, antara
lain:
1. Data berupa username dan password
yang diperlukan untuk admin, penjaga parkir depan penjaga parkir
belakang, keuangan, serta pendaftaran pada saat login ke dalam sistem
2. Data id mobil, yang di dapatkan
dari tag RFID pada loket parkir depan dapat menentukan pemasukan
keuangan dari jumlah dan waktu mobil yang parkir. Data mobil ini juga
digunakan untuk pendaftaran mobil dan penambahan saldo.
3. Data keuangan, yang didapatkan dari
tag RFID pada loket parkir belakang yang nantinya dapat di ketahui
oleh bagian admin dan keuangan.
Masukan data untuk perangkat lunak
terdiri
dari beberapa proses, antara lain:
1. Proses pemasukan id mobil. Untuk
pemasukan id mobil, pengemudi ataupun penjaga parkir depan mendekatkan tag RFID
ke reader agar didapatkan identitas mobil yang akan parkir tersebut lalu
disimpan didalam database server.
2. Proses penghitungan biaya parkir
mobil. Pada proses ini, pengemudi ataupun penjaga parkir belakang mendekatkan tag
RFID ke reader sehingga secara otomatis program menjalankan perhitungan
biaya parkir nya.
Keluaran yang diinginkan dalam sistem
ini
adalah :
1. laporan biaya parkir mobil
2. jumlah mobil yang ada di area
parkir
3. laporan pemasukan keuangan dalam periode
tertentu.
Gambar 4. Diagram Konteks
Sistem
Gambar 5. Basis Data Bentuk Normal
Serta Relasi
Tabel
7. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis perancangan dan pembuatan
sistem dapat disimpulkan bahwa :
1. Telah selesai dibangun suatu sistem
parkir komputerisasi menggunakan teknologi RFID dengan input tag RFID
yang dibaca pada saat masuk parkir, serta menghasilkan output berupa
biaya parkir yang dihitung pada saat keluar yang kemudian dicatat dalam laporan
pemasukan keuangan parkir.
2. Sistem yang dibangun ada 5 modul
yang berbeda yaitu modul parkir depan, modul parkir belakang, modul keuangan,
modul administrasi dan pendaftaran serta modul admin. Tiap modul menampilkan
fungsi yang berbeda sesuai dengan tugas masing – masing bagian.
3. Sistem yang telah selesai dibangun
lebih handal dan akurat, terbukti dalam 20 kali percobaan pembacaan kartu belum
mengalami kegagalan. Dibandingkan dengan sistem parkir komputerisasi yang ada
masih sering terjadi salah input yang diakibatkan oleh ketik oleh
petugas penjaga parkir.
4. Sistem yang telah selesai dibangun
lebih cepat dalam proses input karena respon time sistem dalam
membaca kartu kurang dari 2 detik. Dibandingkan dengan sistem parkir
komputerisasi yang ada sekarang membutuhkan waktu sekitar 5 – 10 detik guna
petugas parkir melihat dan mengetik pelat nomor kendaraan yang masuk pada lahan
parkir.
Mengingat
berbagai keterbatasan yang dialami, terutama masalah pemikiran dan waktu, maka penulis
menyarankan untuk pengembangan Sistem Parkir Terkomputerisasi dengan Otomatisasi
Pembiayaan dan Penggunaan RFID Sebagai Pengenal Unik Pengguna dimasa mendatang diantaranya
sebagai berikut.
1. Perlunya dikembangan teknologi pengolahan
citra untuk pencocokan identitas kendaraan dengan kartu parkir.
2. Perlunya dikembangkan lagi tentang
parkir berlangganan serta limit waktu mobil dikenai biaya parkir.
3. Apabila nantinya akan
diimplementasikan sebaiknya dilakukan integrasi antar lahan parkir sehingga
kartu parkir dapat dipakai di lahan parkir yang terintegrasi dengan sistem.
4. Apabila nantinya akan
diimplementasikan dan dilakukan integrasi antar lahan pakir, sebaiknya dibuat
sistem pembelian isi ulang agar pembelian isi ulang bisa dilakukan di banyak
tempat.
Gambar 6. Tampilan Menu Transaksi
Masuk, Memerlukan Waktu Kurang Dari 2 Detik Bagi Sistem Untuk Membaca Tag RFID
Gambar 7. Tampilan Menu Daftar Kartu
PUSTAKA
Datasheet Mifare Standard Card IC
MF1S50,
version 5.1, Mei 2001, Philips
Semiconductors.
Finkenzeller, Klaus. 2003. RFID
Handbook:
Fundamentals and Applications in
Contactless
Smart Cards and Identification, 2nd Edition,
London: John Wiley & Sons.
Heinrich, Claus, 2005. RFID and
Beyond: Growing
Business Through Real Word Awareness,
Wiley Publishing, Canada
Landt, J, 2005. The History of
RFID, IEEE
Potensials, vol. 24, no. 4, pp. 8-11.
Nath, B, 2006, RFID Technology and
Applications,
IEEE Pervasive Computing, vol. 5, no.
1, pp.
22-24.
Srivastava, Lara. 2005. Ubiqitous
Network Societies:
The Case of Radio Frequency
Identification,
ITU Workshop On UNS, Geneva.
Want, Roy. 2006. An Introduction to
RFID
Technology, IEEE Pervasive Computing, vol.
5, no. 1, pp. 25-33.
Want, Roy, 2004, Enabling
Ubiquitous Sensing
with RFID, Computer, vol. 37, no. 4,
2004, pp.
84–86.
Weinstein, Ron. 2005. RFID: A
Technical Overview
and Its Application to the Enterprise, IT
Professional,
vol. 7, no. 3, pp. 27-33.
0 komentar:
Posting Komentar