Advertisers

Jumat, 06 Januari 2012

DESA TEBIDAH(NANGA TEBIDAH)




DESA TEBIDAH
Tebidah,ya . . di desa ini saya dilahirkan.dimana lokasinya yang berada tidak jauh dari kota Sintang (kalimantan barat). Tebidah memiliki kekayaan alam yang cukup melimpah, diantaranya yang masih dalam tahap survei adalah Batu bara. Selain memiliki kekayaan alam batu bara, kondisi hutan-hutan di desa ini masih terjaga dengan baik  walaupun diantaranya telah dimanfaatkan warga sekitar untuk bercocok tanam dan ditanami karet.Sebagian besar warga tebidah memiliki mata pencaharian bertani dan berdagang. Banyak yang menggantungkan hidupnya kepada dua sumber pencaharian ini karna lapangan pekerjaan yang minim.
WILAYAH & SUKU



Tebidah memiliki wilayah yang cukup luas dan padat penduduk. Untuk agama dan suku yang ada di tebidah diantaranya ada suku melayu dan dayak. Kemudian untuk pendidikan tebidah juga memiliki beberapa SD,SMP,dan SMA. Sebuah puskesmas dan mapolsek juga terdapat didesa ini. Dari beberapa bidang ini, Tebidah memang sudah bisa dikategorikan sebagai kecamatan.

























Kantor kecamatan desa Nanga Tebidah
Kantor kecamatan juga ada di desa ini. Untuk fasilitas yang ada di desa Tebidah juga bermacam-macam. dibidang olahraga desa Tebidah memiliki lapangan bola kaki,lapangan bola volly,dan ada beberapa lapangan badminton(bulutangkis). Dibidang teknologi informasi, desa Tebidah juga memiliki sebuah internet desa yang memiliki beberapa perangkat komputer yang sampai saat ini masih beroperasi. Bidang teknologi ini memang sangat penting bagi warga sekitar untuk mengetahui dunia luar dan bisa untuk berbisnis.
TRADISI DAN ADAT ISTIADAT
Tradisi masyarakat di desa tebidah masih utuh sampai saat ini baik suku melayu maupun yang suku dayak. Salah satu contoh tradisi melayu yang masih ada di tebidah adalah tolakbala & betaet. Betaet adalah kegiatan masyarakat melayu(islam)beberapa hari setelah sholat Idul fitri,yaitu masyarakat laki-laki mengunjungi rumah-rumah kerabat untuk menyantap sajian. Selain laki-laki, kegiatan betaet juga dilakukan oleh perempuan,tetapi setelah acara betaet yang laki-laki selesai. Biasanya kegiatan tersebut dilaksanakan 3 hari berturut-turut.begitu juga yang perempuan, juga dilakukan 3 hari berturut-turut. Jadi tidak heran dalam kurun waktu satu minggu setelah Idul fitri, suasana lebaran masih sangat terasa. Mereka sangat menghargai perbedaan dan ramah menerima semua yang datang dari luar. Kemudian adat istiadat juga masih sangat kuat didesa tebidah meskipun telah ada institusi hukum di desa tebidah.



2 komentar: