DESA TEBIDAH
Tebidah,ya . . di desa ini saya dilahirkan.dimana lokasinya
yang berada tidak jauh dari kota Sintang (kalimantan
barat). Tebidah memiliki kekayaan alam yang cukup melimpah, diantaranya
yang masih dalam tahap survei adalah Batu bara. Selain memiliki kekayaan alam
batu bara, kondisi hutan-hutan di desa ini masih terjaga dengan baik walaupun diantaranya telah dimanfaatkan warga
sekitar untuk bercocok tanam dan ditanami karet.Sebagian besar warga tebidah
memiliki mata pencaharian bertani dan berdagang. Banyak yang menggantungkan
hidupnya kepada dua sumber pencaharian ini karna lapangan pekerjaan yang minim.
WILAYAH & SUKU
Tebidah memiliki wilayah yang cukup luas dan padat penduduk. Untuk agama dan suku yang ada di tebidah diantaranya ada suku melayu dan dayak. Kemudian untuk pendidikan tebidah juga memiliki beberapa SD,SMP,dan SMA. Sebuah puskesmas dan mapolsek juga terdapat didesa ini. Dari beberapa bidang ini, Tebidah memang sudah bisa dikategorikan sebagai kecamatan.
Kantor kecamatan desa Nanga Tebidah
Kantor kecamatan juga ada di desa ini. Untuk fasilitas yang
ada di desa Tebidah juga bermacam-macam. dibidang olahraga desa Tebidah
memiliki lapangan bola kaki,lapangan bola volly,dan ada beberapa lapangan badminton(bulutangkis). Dibidang teknologi
informasi, desa Tebidah juga memiliki sebuah internet desa yang memiliki
beberapa perangkat komputer yang sampai saat ini masih beroperasi. Bidang
teknologi ini memang sangat penting bagi warga sekitar untuk mengetahui dunia
luar dan bisa untuk berbisnis.
TRADISI DAN ADAT ISTIADAT
Tradisi masyarakat di desa tebidah masih utuh sampai saat
ini baik suku melayu maupun yang suku dayak. Salah satu contoh tradisi melayu
yang masih ada di tebidah adalah tolakbala
& betaet. Betaet adalah kegiatan masyarakat melayu(islam)beberapa hari setelah sholat Idul fitri,yaitu masyarakat
laki-laki mengunjungi rumah-rumah kerabat untuk menyantap sajian. Selain
laki-laki, kegiatan betaet juga dilakukan oleh perempuan,tetapi setelah acara
betaet yang laki-laki selesai. Biasanya kegiatan tersebut dilaksanakan 3 hari
berturut-turut.begitu juga yang perempuan, juga dilakukan 3 hari
berturut-turut. Jadi tidak heran dalam kurun waktu satu minggu setelah Idul
fitri, suasana lebaran masih sangat terasa. Mereka sangat menghargai perbedaan
dan ramah menerima semua yang datang dari luar. Kemudian adat istiadat juga
masih sangat kuat didesa tebidah meskipun telah ada institusi hukum di desa
tebidah.
Mantap orang tebidah ada yang keren juga :D
BalasHapushahahaaaa
BalasHapus